by

Nuansa Akrab Warnai Hari Jadi ke-16 Kabupaten OKU Timur

MARTAPURA, NAGARA.ID – Ada nuansa lain pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) hari Jumat, 17 Januari 2020 di Martapura, Sumatera Selatan.

Peringatan hari ulang tahun kabupaten yang merupakan lumbung beras di Sumsel ini menjadi istimewa karena dilangsungkan di dalam Sidang Paripurna ke V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKUT dan dihadiri oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, yang tak lain adalah mantan bupati pertama yang dipilih langsung di sana selama dua periode dari 2005-2015.

Diawali dengan sambutan tarian khas Sumsel, Herman Deru yang akrab dipanggil HD ini datang bersama rombongan dari Sumsel.  Turut mendampinginya adalah Percha Leanpuri yang saat ini menjadi anggota DPR RI periode 2019-2014 dan Jialyka Maharani anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) termuda asal Sumsel, sejumlah pejabat dari Bank Sumsel Babel terdiri dari Komisaris Utama Eddy Junaidi, Komisaris Independen Noversa dan Direktur Pemasaran Antonius Prabowo Argo.

HD memasuki ruang sidang DPRD OKUT dengan suasana akbrab layaknya orang yang sedang balik kampung dalam artian sebenarnya.  HD merupakan putra daerah yang berasal dari Belitang dan memimpin serta berhasil menjadikan kabupaten ini sarat dengan kemajuan yang membanggakan.

Gubernur HD sangat memahami benar era digital zaman klik and share dewasa ini.  Dia menyambangi para anggota dewan, dan juga para pejabat daerah Kabupaten OKUT yang hadir satu persatu dengan cara berkeliling, menyapa dan bahkan memberikan kehangatan dengan menepuh pipi anggota dewan pria yang masih muda dengan berbincang-bincang menggunakan bahasa Jawa, bahasa Komering,  bahasa Palembang dan bahasa Ogan sebagaimana keberagaman masyarakat OKUT.

Pesan Khusus untuk OKUT

Di dalam sidang paripurna yang dimpim Ketua DPRD OKUT, H Beni Defitson SIP MM dan juga dihadiri Bupati OKU Timur H.M. Kholid Mawardi dan Wakil Bupati OKUT, Fery Antoni juga berlangsung lebih rileks dari biasanya. 

Diawali dengan pembukaan Ketua DPRD OKUT yang sudah menjabat selama tiga periode ini mengatakan bahwa momentum HUT adalah saatnya untuk intropeksi sudah sejauh mana langkah-langkah yang dilakukan pemerintah OKUT dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat OKUT. 

Walaupun mempunyai peran sangat besar dalam pembangunan Provinsi Sumsel, dalam kesempatan tersebut, Beni meminta secara khusus gubernur memberikan perhatian lebih besar untuk OKUT.

Sementara Bupati Kholid lebih banyak menyampaikan “laporan” pembangunan selama masa jabatan memimpin OKUT bersama wakilnya empat tahun belakangan, 2016-2020. Sebagaimana visi, Pemkab OKU, kata Choilid, adalah bebas jalan berlubang, aman dan nyaman.

Melalui alat bantu tayang multimedia, Kholid menyampaikan bahwa jalan berlubang sudah relatif tidak ada.  Perbaikan jalan ini berhasil karena ditopang dari hampir satu triliun baik dana dari pembangunan desa maupun dana infrastruktur APBD Pemda OKUT.

Namun demikian, Kholid meminta maaf dan mengaku belum mampu menekan angka kemiskinan menjadi satu digit (di bawah 10%) sebagaimana harapan Gubernur Sumsel.  “Kami baru bisa menekan 0,4 persen dari 10,37% menjadi 10,34%,” kata Kholid.

Sedangkan mengenai keamanan, Kholid menganalogikan bahwa masyarakat OKUT sudah lebih banyak memelihara sapi.  “Jumlah sapi di OKUT meningkat tajam dari semula 40.000 sapi saat ini sudah mencapai 80.000 ekor sapi,” ini artinya tingkat keamanan atau pencurian sudah semakin meningkat paparnya.

Kholid juga menambahkan pengembangan OKUT sudah sesuai dengan karakteristik daerah ini sebagai lumbung pertanian, perikanan, perkebunan dan hortikultura (sayur mayur).  Salah satu yang berkembang pesat di daerah ini adalah penanaman bawang merah dengan hasil panen mencapai 12 ton per hektar, ekspor ikan patin dan produksi gabah satu juta ton lebih.

Menanggapi sambutan dari Ketua DPRD OKUT dan Bupati OKUT yang juga pernah mendampingi HD menjadi wakil bupati selama sepuluh tahun, HD menyatakan tetap mengucapkan terima kasih dan syukur atas kinerja pemerintahan OKUT.  “Walaupun belum berhasil menekan angka kemiskinan, OKUT masih tetap sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan terendah se Sumsel,” tandasnya.

Berkaitan dengan OKUT sebagai lumbung beras, HD mememinta agar kabupaten ini tumbuh menjadi penghasil beras nomor satu.  Empat tahun lalu OKUT melorot menjadi rangking 8 penghasil beras di Indonesia, sekarang sudah menjadi rangking 5.  Nantinya kita harus berusaha menjadi nomor satu,” kata orang nomor satu di Sumsel ini lugas.  “Apalagi Palembang sudah ditunjuk sebagai pelabuhan ekspor komoditas pertanian di Sumsel,” kata dia.

Penulis: Harbeni

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 − 2 =